Minggu, 26 Oktober 2014

BUDIDAYA TANAM CABAI



PENDAHULUAN
Cabai (Capsicum Annum var longum) merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, Karena buahnya selain dijadikan
sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani,
sebagai bahan baku industri, memiliki peluang eksport, membuka kesempatan kerja
serta sebagai sumber vitamin C. Luas tanaman dan produksi cabe di Irian Jaya pada
tahun 1998 adalah 4.104 ha dengan produksi 8.565 ton/ ha.
SYARAT TUMBUH
1. Tanah
– Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
– Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 – 7,0
– Tanah tidak becek/ ada genangan air
– Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
2. Iklim
– Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
– Suhu udara 16° – 32 ° C
– Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar
matahari cukup (10 – 12 jam).
TEKNIK BUDIDAYA
1. Persemaian
– Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 – 300 gram dengan daya
tumbuh lebih dari 90 %.
– Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan
panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa.
– Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar
garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan kelembaban
tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh
– Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk memudahkan
penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. Sebagai
koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. Bibit
yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian.
– Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka
atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.
2. Pengolahan Tanah
– Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan
pembuatan bedengan.
– Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan
petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.
– Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha.
– Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan
pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman
seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman
bibit.
3. Penanaman
– Bibit dapat dipindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5 – 7
helai.
– Pilih bibit yang tinggi den besarnya seragam. Tanam bibit dengan posisi tegak
dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman.
– Siram tanaman secukupnya setelah tanam den penyiraman berikutnya dilakukan
2 hari sekali bila tidak ada hujan.
4. Pemupukan
– Diberikan dengan dosis den aplikasi sebagai berikut:
– Pupuk kandang 20 ton / ha.
– Aplikasi seminggu sebelum tanam.
– Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
– ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
– TSP – 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam.
– KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
– Untuk lebih meningkatkan hasil dapat diberikan pupuk pelengkap cair Tress
dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah
tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah
tanam 500 liter /ha.
5. Pemeliharaan
– Lakukan penyulaman bile ads tanaman yang mati pads pagi/ sore hari.
– Pemasangan ajir dapat dilakukan pada saat penanaman atau setelah tanaman
setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.
– Siangi pertanaman sebelum dilakukan pemupukan bila terdapat gulma.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
– Hama dan penyakit yang wereng menyerang tanaman cabe adalah hama kutu,
daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan
busuk batang.
– Untuk Hama Kutu Daun Persik dapat dipakai Curacron , Tohuthion.
– Hama ulat Grayak digunakan Methrin, Dimilin dan Atabron
– Hama Trips digunakan Nogos, Nuracran, Malathion.
– Penyakit Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah digunakan Antracol,
Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF.
7. Panen
– Panenlah cabe, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih
belang hitam).
– Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai
tanaman tidak menghasilkan.
– Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati
agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.
Sumber: Bulletin Penelitian Hortikultura Balai Penelitian Hortikultura Lembang.

Sabtu, 25 Oktober 2014

STOKIS DI KOTA ANDA


Produk PT.HCS GO SUCCES (HCS) Bisa Anda dapatkan di stockist dan Mitra HCS terdekat di wilayah Anda berada. Antara lain :
Stockist HCS Pusat
JL. TAMAN PONDOK JATI T-NO 01 TAMAN SIDOARJO
TELP 031 7887733 FAX 0317887733
Stockist HCS/Mitra HCS Aceh Hub 082144088000
Stockist HCS/Mitra HCS Medan Hub 081321116783, 085276303631, 08126421300
Stockist HCS/Mitra HCS Langkat hub 081360535730
Stockist HCS/Mitra HCS Rantau Prapat Hub 082385270700
Stockist HCS/Mitra HCS Padang Hub 082144088000
Stockist HCS/Mitra HCS Pekanbaru, Pangkal Pinang Hub 08892927229
Stockist HCS/Mitra HCS Bengkalis Hub 081276551150
Stockist HCS/Mitra HCS Sungai Liat 085379374356
Stockist HCS/Mitra HCS Palembang Hub 087796621809, 082138088100
Stockist HCS/Mitra HCS Bandar lampung Hub 087897528699, 085709144300
Stockist HCS/Mitra HCS  Lampung selatan Hub 082177588333
Stockist HCS/Mitra HCS Lampung Tengah hub 085222385939, 085758072957
Stockist HCS/Mitra HCS Tulang Bawang Lampung Hub 085269212100, 085840828828
Stockist HCS/Mitra HCS Lampung Timur Hub 085269410582
Stockist HCS/Mitra HCS Bengkulu Hub 085268785126
Stockist HCS/Mitra HCS Riau Hub 082144088000
Stockist HCS/Mitra HCS Batam Hub 085356995176
Stockist HCS/Mitra HCS Tangerang Banten Hub 081380881754, 081318823314, 085719326426
Stockist HCS/Mitra HCS Serang Banten Hub 081315310269
Stockist HCS/Mitra HCS Sukabumi Hub 081911798284
Stockist HCS/Mitra HCS Bandung 082315922888, 082115030080
Stockist HCS/Mitra HCS Sumedang Hub 081320708015
Stockist HCS/Mitra HCS Cirebon 087829494078, 081809065153
Stockist HCS/Mitra HCS Ciamis Hub 085282816142
Stockist HCS/Mitra HCS Cianjur Hub, 085846560940
Stockist HCS/Mitra HCS  Bogor Hub 081316258826, 085216185835
Stockist HCS/Mitra HCS Tasikmalaya Hub 08122143772
Stockist HCS/Mitra HCS Banjar Hub 085352377272
Stockist HCS/Mitra HCS Jakarta Hub 081382516375, 085773187390, 087770710883
Stockist HCS/Mitra HCS Purwakarta Hub 081809274589, 081909588261
Stockist HCS/Mitra HCS Karawang Hub 085778816293
Stockist HCS/Mitra HCS Bekasi Timur Hub 081392062612
Stockist HCS/Mitra HCS Cibitung Bekasi Hub 085694535234
Stockist HCS/Mitra HCS Depok Hub 085215107507
Stockist HCS/Mitra HCS Brebes Hub 085842866514, 085226571553, 085693243651, 08157712838
Stockist HCS/Mitra HCS Bumiayu Brebes Hub 085659958015
Stockist HCS/Mitra HCS Bantarkawung Brebes Hub 085726163966
Stockist HCS/Mitra HCS Tegal Hub 081575796593, 085713810554, 085640080661, 085865463624
Stockist HCS/Mitra HCS Pemalang Hub 089666935888, 081548020761
Stockist HCS/Mitra HCS Batang, Pekalongan Hub 085641804110
Stockist HCS/Mitra HCS Purwokerto Banyumas hub 081392141188
Stockist HCS/Mitra HCS Kebumen, temanggung, wonosobo dan sekitarnya bisa Hub 085777599952 atau 082144088000
Stockist HCS/Mitra HCS Semarang, Pati Hub 085226093079, 081567705948, 081918700930
Stockist HCS/Mitra HCS Kudus, Jepara, Rembang  Hub 085841057555, 081390730728
Stockist HCS/Mitra HCS  Blora menghubungi 085640531753
Stockist HCS/Mitra HCS Sukoharjo Hub 085727400118
Stockist HCS/Mitra HCS Surabaya, Jember Hub 0812312439889
Stockist HCS/Mitra HCS Malang Hub 085790976222, 082169167856
Stockist HCS/Mitra HCS Kediri Hub 08549446864
Stockist HCS/Mitra HCS Tuban Hub 085850960095
Stockist HCS/Mitra HCS Ponorogo Hub 082141219882
Stockist HCS/Mitra HCS Magetan Hub 081556427035
Stockist HCS/Mitra HCS Bali Hub.  085333555275, 081290438431
Stockist HCS/Mitra HCS Tanjung Selor Hub 085247101484
Stockist HCS/Mitra HCS Pontianak, Samarinda, Banjarmasin Hub 085822278929
Stockist HCS/Mitra HCS Palangka Raya Hub 081349591572
Stockist HCS/Mitra HCS Kotamobagu Hub 085204212900, 085222221242
Stockist HCS/Mitra HCS Balikpapan Hub 085247756298, 081257755704
Stockist HCS/Mitra HCS Kutai Kartanegara Hub 08125497944
Stocksist HCS/Mitra HCS Sorong, Manokwari, Bituni, Wondama, Kaimana, Fak Fak, Raya Ampat, papua Hub 08155779955
Stockist HCS/Mitra HCS Makasar, palu, Manado, gorontalo, Kendari, Ujung Pandang  Hub 085222221242
Stockist HCS/Mitra HCS Maluku, Halmahera, Lombok, Kupang, Sumbawa Barat Hub 082147898130
Jika tertulis kontak kami berarti daerah anda belum ada yang mewakili, silakan membeli produk HCS melalui Kami atau Anda mendaftar menjadi Mitra maupun Stockist HCS maka selanjutnya pemasaran di daerah Anda Kami serahkan kepada Anda dengan mengganti kontak kami menjadi nomor HP Anda dilengkapi dengan alamat untuk mepermudah sistem pengiriman terdekat dengan konsumen HCS.

BETERNAK JANGKRIK DENGAN METODE TERBARU



Beternak jangkrik akhir-akhir ini menjadi ladang bisnis baru yang sangat mengiurkan, ide ini berawal dari imbas banyaknya peternak burung kicau yang membutuhkan sebagai sumber gizi untuk binatang kesayangannya, selain burung, ikan hias juga memangsa jangkrik, dengan memberikan pakan jangkrik kepada burungnya membuat suara kicau semakin merdu, akhirnya mulailah hewan yang suka mengerik mulai di budidaya, wal hasil dengan memelihara jangkrik bisa di jadikan sebagai sumber masukan uang sampingan, dan ada pula yang menjadikan bisnis ini sebagai bisnis tetap mereka. Apakah anda tertarik dengan ternak jangkrik? Sebelum memulai ternak jangkrik mari kita lihat sejarah hewan ini.
jangkrik atau Cengkerik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah hewan omnivora atau memakan daging dan tumbuhan, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies jangkrik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.
jangkrik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga jangkrik adalah sejenis permainan yang populer dan kerap kali melibatkan taruhan. Di Caraguatatuba, Brazil, jangkrik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, jangkrik hijau harapan, dan jangkrik kelabu uang.
Tingat keberhasilan beternak jangkrik bisa mencapai 91% kesuksesannya. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama-sama 91%, asalkan perawatan jangkrik dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dalam pemberian pakan jangkrik tidak mengalami keterlambatan serta pandai menyiasati bagaimana pola hidup jangkrik di Alam, hal ini menadakan usaha budidaya jangkrik tidak memiliki resiko yang tinggi. Baikah mari kita share langsung bagaimana cara berbudidaya jangkrik yang praktis dan menguntungkan.
Langkah-langkah beternak jangkrik adalah sebagai berikut :
1.     Persiapan kandang jangkrik lengkap dengan peralatannya
Ukuran Kandang
Kandang Jangkrik terbuat dari kayu tripleks berukuran 100cm x 60cm x 35cm bisa menampung sampai 25kg jangkrik tlondo. Pada bagian dalam   Dan kotak ini bisa digunakan 4-8 kali (tergantung kondisi media). Atap kandang diberi penutup berupa kasa/waring dan plastik. Pada bagian dalam atas kandang diberi lakban untuk mencegah jangkrik keluar dari kandang.
 Bahan yang dibutuhkan:
  • lakban licin coklat 1 buah
  • lem kayu 1 buah
  • semen putih 2 kg
  • tre (wadah telur bekas) secukupnya
  • tripleks/kardus ukuran 20×30 cm untuk wadah pakan voor
Pendukung Kandang
Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa Tre wadah telur bekas sebagai media hidup Jangkrik
2.     Pembibitan
  • Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon Induk Jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan, Induk Betina, dan Induk Jantan yang baik adalah sebagai berikut:
Indukan:
  • sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
  • kedua kaki belakangnya masih lengkap.
  • bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
  • badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
  • pilihlah induk yang besar.
  • memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
Induk jantan:
  1. selalu mengeluarkan suara mengerik.
  2. permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
  3. tidak mempunyai ovipositor di ekor.
Induk betina:
  1. tidak mengerik.
  2. permukaan punggung atau sayap halus.
  3. ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan Jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
3.     Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini Pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
    •         Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi Telur Jangkrik yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagian dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).
          •   Proses penetasan
Sebelum “Penetasan Telur Jangkrik” sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
Bahan yang dibutuhkan untuk menetaskan telur:
  • Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang.
  • Nampan 2 buah/dus atau per kandang.
  • Pasir.
  • Sprayer.
  • Kertas koran bekas.
  • Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket.
Cara menetaskan telur jangkrik:
  • Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang).
  • Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam.
  • Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan.
  • Nampan diisi pasir (lembab).
  • Siapkan kain tetas, lembabkan dengan air yang telah diberi SOC HCS.
  • Taruh kain tetas di atas nampan.
  • Taburkan telur merata di kain tetas.
  • Tutup telur dengan melipat kain tetas.
  • Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab.
  • Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari).
4. Pemeliharaan
Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).
Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.
Tahapan pemberian pakan sayuran:
  • Cuci dan tiriskan sayuran.
  • Iris tipis sayuran yang sudah tiris.
  • Angin-anginkan sekitar lima menit.
  • Pakai alas lebih baik ketika menganginkan.
  • Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti, sebaiknya sore hari.
  • Untuk minuman diberikan dalam pasir lembab, semprot dengan larutan SOC HCS.
Cara penggunaan SOC HCS.
  • Siapkan air secukupnya.
  • Beri SOC HCS dengan perbandingan 1 cc : 2 ltr air.
  • Larutkan gula pasir/gula kelapa ½ sendok teh.
  • Diamkan selama 15 menit lalu semprotkan pada pasir sampai lembab.
4.     Bahan pakan dan minum.
Pakan
    • Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
    • Berikan sesuai kebutuhan
    • Pakan hendaknya habis tiap hari
    • Pemberian pakan dua kali sehari
    • Pakan diletakkan di tengah kotak
    • Pakai alas lebih baik
    • Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
    • Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung).
Minum.
Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di:
      • Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak, yang telah dibasahi dengan larutan SOC HCS.
      • Semprot atap rumah jangkrik.
      • Kontrol pakan dua kali sehari.
Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
      • Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air.
      • Tambah air kalau kurang.
5.     Sanitasi dan Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan Peternakan Jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
  1. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrik, dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
7.     Panen
Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  • Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C (terlalu panas).
  • Kanibalisme atau saling memakan antar jangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian.
  • Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.
    Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti Lakban terbuka, ada lubang Lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur.
  • Penting membersihkan kandang sebelum digunakan
    kembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hari.
Mudah-mudahan bermanfaat, dan jika ada kekurangan kami mohon maaf, kami berterima kasih atas komentar yang mendidik untuk melengkapi kekurangan pada artikel cara beternak jangkrik ini.